Sarjana mendidik asal Aceh gelar sosialisasi bahaya narkoba di NTT

Ilustrasi bahaya narkoba.

UNTUK memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam upaya penanggulangan Narkoba dan AIDS, Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Sarjana Mendidik di daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM-3T) Aceh menggelar sosialisasi narkoba dan AIDS, di aula Masjid Nursalam Lewoleba, Minggu 12 Mei 2013.

Sosialisasi itu diikuti 120 peserta yang terdiri dari pelajar SMA dan SMP serta organisasi masyarakat di Lembata. Narasumber acara itu yaitu dari Perwakilan SM-3T Aceh membawakan materi penyuluhan penyalahgunaan narkoba serta materi pandangan agama terhadap penyalahgunaan narkotika dan Dinas Kesehatan menyampaikan Sosialisasi HIV/AIDS.

Menurut Ketua SM-3T Aceh-Lembata, Aris Jaunuri, SM-3T juga akan melaksanakan kegiatan serupa di daerah-daerah lain.

Sosialisasi Narkoba dan HIV/AIDS ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan aksi sosial yang bertajuk Dari Aceh untuk Lembata. Puncak kegiatan aksi sosial akan dilaksanakan pada bulan Juli nanti tepatnya pada libur sekolah yaitu di Kecamatan Nagawutung, Ile Ape, Omesuri dan Kecamatan Buyasuri.

“Kegiatan ini tak lain sebagai usaha untuk mencegah penggunaan narkoba yang bisa menimbulkan penyakit AIDS di wilayah Lembata,” kata Aris Jaunuri.

Sementara itu Perwakilan Dinas Kesehatan, Margareta Ose Making, saat membuka acara sekaligus memberikan materi mengatakan fenomena narkoba dan AIDS saat ini memang mengkhawatirkan, baik di skala nasional maupun di daerah.

“Untuk itu, perlu segera dilakukan pencegahan salah satunya dengan sosialisasi bahaya narkoba dan AIDS bagi masyarakat terutama pelajar,” ujar Margareta di hadapan para peserta.

Dia mengatakan masalah keluarga dan lingkungan negatif membuat remaja rentan terlibat narkoba. Maka remaja yang merupakan aset bangsa harus dilindungi dari pengaruh dan hal-hal negatif seperti Narkoba.

Oleh karena itu, kata dia, mulai dari keluarga masing-masing menanamkan nilai-nilai agama dan kekeluargaan serta kesadaran bahaya narkoba agar keluarga menjadi terselamatkan akan bahaya narkoba.

Selanjutnya Aris Jaunuri  mengingatkan kepada yang hadir pada acara tersebut agar jangan sampai berfikir untuk mencoba-coba apalagi sampai menggunakan narkoba itu.

“Saya harap materi dari narasumber bisa disimak dengan baik, lalu sampaikan kepada rekan-rekan dan orang-orang di sekeliling anda tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS,” pesannya kepada peserta.[](ma)

Sumber