Metrotvnews.com, Magelang: Jajaran Polsek Magelang Utara menemukan kasus penipuan berkedok penawaran bocoran kunci jawaban soal UN yang dilakukan sejumlah oknum di Kabupaten dan Kota Magelang, Jawa Tengah.
Mereka menawarkan bocoran kunci jawaban ujian nasional (UN) untuk SMA/SMK. Siswa yang berminat, dapat memperolehnya dengan membayar uang dengan jumlah nominal tertentu.
Hal itu menurut Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Magelang Utara, Komisaris Dyah Wuryaning Hapsari, berawal dari informasi masyarakat.
Dikatakan, dalam beberapa kali pertemuan di bulan Februari lalu, tiga siswa SMK 45, yakni Dani,21, Maksum,18, dan Surya,18 menawarkan bocoran kunci jawaban soal ujian kepada sejumlah siswa SMK Muhammadiyah 1 Salam, dan sebuah SMA di Kecamatan Mungkid. Kedua sekolah tersebut berlokasi di Kabupaten Magelang.
Kepada siswa dari dua sekolah ini, satu bendel kunci jawaban soal UN ditawarkan dengan harga antara Rp 7-Rp 10 juta. "Tiga anak ini berbohong. Mereka sama sekali tidak memiliki kunci jawaban soal ujian seperti yang dijanjikan," katanya, Rabu (17/4).
Setelah mengumpulkan iuran dari seluruh siswa kelas 3, siswa-siswa SMK Muhammadiyah 1 Salam menyerahkan uang Rp 2,1 juta, dan siswa-siswa sebuah SMA di Kecamatan Mungkid, menyerahkan uang Rp 3 juta.
Selanjutnya, para siswa dari dua sekolah ini mencium adanya gelagat penipuan karena hingga hari kedua pelaksanaan UN, bocoran kunci jawaban soal ujian belum mereka dapat.
Sewaktu dimintai keterangan, Dani mengaku menerima uang tersebut, namun, sudah sempat mengembalikan uang Rp 3 juta kepada Andri,18, salah seorang siswa SMK Muhammadiyah 1 Salam. Sedangkan Maksum dan Surya terus mengelak. Keduanya membantah pernah terlibat.
Dyah mengatakan, pihaknya masih mendalami dan menyelidiki kasus ini dengan meminta keterangan dari Dani, Surya, Maksum, dan Andri. Namun, karena status mereka sebagai pelajar, maka pemeriksaan baru akan dilanjutkan setelah mereka selesai melaksanakan UN, Kamis (18/4).
Ny Nia, warga Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, mengungkapkan, pada bulan Maret lalu, putrinya yang bersekolah di satu SMA di Kabupaten Magelang, sempat ditawari bocoran kunci jawaban soal oleh teman-temannya sendiri. Teman-teman sekelas putrinya yang berjumlah 30 anak sepakat iuran Rp100.000 per orang untuk membayar satu bendel soal. Namun putrinya menolak hal itu. (Tosiani)
Mereka menawarkan bocoran kunci jawaban ujian nasional (UN) untuk SMA/SMK. Siswa yang berminat, dapat memperolehnya dengan membayar uang dengan jumlah nominal tertentu.
Hal itu menurut Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Magelang Utara, Komisaris Dyah Wuryaning Hapsari, berawal dari informasi masyarakat.
Dikatakan, dalam beberapa kali pertemuan di bulan Februari lalu, tiga siswa SMK 45, yakni Dani,21, Maksum,18, dan Surya,18 menawarkan bocoran kunci jawaban soal ujian kepada sejumlah siswa SMK Muhammadiyah 1 Salam, dan sebuah SMA di Kecamatan Mungkid. Kedua sekolah tersebut berlokasi di Kabupaten Magelang.
Kepada siswa dari dua sekolah ini, satu bendel kunci jawaban soal UN ditawarkan dengan harga antara Rp 7-Rp 10 juta. "Tiga anak ini berbohong. Mereka sama sekali tidak memiliki kunci jawaban soal ujian seperti yang dijanjikan," katanya, Rabu (17/4).
Setelah mengumpulkan iuran dari seluruh siswa kelas 3, siswa-siswa SMK Muhammadiyah 1 Salam menyerahkan uang Rp 2,1 juta, dan siswa-siswa sebuah SMA di Kecamatan Mungkid, menyerahkan uang Rp 3 juta.
Selanjutnya, para siswa dari dua sekolah ini mencium adanya gelagat penipuan karena hingga hari kedua pelaksanaan UN, bocoran kunci jawaban soal ujian belum mereka dapat.
Sewaktu dimintai keterangan, Dani mengaku menerima uang tersebut, namun, sudah sempat mengembalikan uang Rp 3 juta kepada Andri,18, salah seorang siswa SMK Muhammadiyah 1 Salam. Sedangkan Maksum dan Surya terus mengelak. Keduanya membantah pernah terlibat.
Dyah mengatakan, pihaknya masih mendalami dan menyelidiki kasus ini dengan meminta keterangan dari Dani, Surya, Maksum, dan Andri. Namun, karena status mereka sebagai pelajar, maka pemeriksaan baru akan dilanjutkan setelah mereka selesai melaksanakan UN, Kamis (18/4).
Ny Nia, warga Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang, Jawa Tengah, mengungkapkan, pada bulan Maret lalu, putrinya yang bersekolah di satu SMA di Kabupaten Magelang, sempat ditawari bocoran kunci jawaban soal oleh teman-temannya sendiri. Teman-teman sekelas putrinya yang berjumlah 30 anak sepakat iuran Rp100.000 per orang untuk membayar satu bendel soal. Namun putrinya menolak hal itu. (Tosiani)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !