Guru SD di Blora Akan Ikuti Pelatihan Kurikulum 2013

ilustrasi

BLORA, suaramerdeka.com  – Untuk menghadapi Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran nanti, sejumlah guru yang ada di Sekolah Dasar (SD) akan mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Pelatihan tersebut rencananya akan dilaksanakan di Semarang.

Sementara untuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Blora jumlah guru SD yang akan ikut dari sekolah yang akan menerapkan kurikulum 2013 sebanyak 7-8 guru sekolah tersebut.

“Guru yang ikut pelatihan sudah ditentukan dari pusat, namun kami harus melakukan verifikasi lagi, yang jelas untuk satu sekolahan tujuh sampai delapan guru yang akan berangkat pelatihan,” ungkap Kepala Dindikpora Blora Adi Purwanto melalui Kasi Kurikulum dan PM Bidang Pendidikan Dasar Syamsul Khomar, Selasa (12/3).

Menurutnya untuk guru SD nanti yang akan berangkat sebanyak 11 angkatan dan pelaksanaannya kemungkinan saat liburan, sebab satu sekolah yang ikut hampir semua guru yang ada. Dari guru itu ada yang guru olahraga, guru agama serta kepala sekolah.

Mantan Kepala UPTD TK/SD Kecamatan Jepon ini mengakui, verifikasi dilakukan karena ada beberapa sekolah yang pengajarnya sudah berganti atau menjadi kepala sekolah, sehingga dilakukan pendataan lagi. Bahkan dia mengatakan saat dilakukan verifikasi ada beberapa guru yang tidak mau bahkan ada juga yang tidak terdaftar ingin ikut pelatihan. “Yang jelas satu sekolahan tidak boleh melebihi kuota yang di tentukan,” tambahnya.

Guru yang ikut pelatihan itu lanjut Syamsul adalah guru yang sekolahnya akan menerapkan kurikulum 2013, dari sekitar 653 SD/MI Negeri/Swasta, sebanyak 30 persen yang akan menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas I dan kelas IV. Sekolah SD yang akan menerapkan kurikulum 2013 juga sudah ditentukan dari pusat, dan sementara hanya khusus untuk sekolah negeri.

“Nama sekolah sudah ada, namun saat ini masih dilakukan verifikasi agar nantinya memperoleh data yang paling valid,” bebernya.

SD Negeri  yang telah ditunjuk lanjutnya telah tersebar di 16 Kecamatan yang ada dan juga sudah dilakukan sosialisasi dan verifikasi. “Kami ingin agar nantinya sekolah yang telah ditunjuk benar-benar siap melaksanakan kurikulum tersebut,” terang Syamsul.

Sumber