Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan
Tertinggal atau biasa disingkat menjadi SM3T, itulah program dari
Kementerian Pendidikan dan Budaya RI (Kemendikbud RI) dibawah tanggung
jawab DIKTI. Program SM3T telah memasuki angkatan kedua, dimana angkatan
pertama mulai diterjunkan tahun 2011. DIKTI bekerjasama dengan 18 LPTK
penyelengara untuk menyalurkan tenaga pendidik ke daerah-daerah yang
masih dianggap terdepan, tertinggal dan terluar. Untuk tahun ini ada 4
provinsi yaitu Prov. Aceh, NTT, Papua dan Kalbar sebagai daeah tujuan
dimana para pendidik akan mengajar dan mendidik selama satu tahun ke
depan.
Salah satu LPTK penyelenggara SM-3T ini adalah,
tempat saya kurang lebih selama empat tahun menimba ilmu. Saat mendengar
ada pengumuman perekrutan SM3T tahun 2012, saya pun ikut terpanggil
untuk mengikuti program tersebut. Merasakan pengalaman untuk mengajar di
daerah 3T menjadi motivasi tersendiri untuk menjadi Sarjana Mendidik.
Tahap demi tahap pendaftaran telah kulewati, sampai
pada pengumuman dimana saya akan ditempatkan. Dan rasa penasaran
tersubut akhirnya terjawab sudah. Saya mendapat tugas untuk mengajar di
SMA 2 Satarmese, yang terletak di desa Langke Majok, Kecamatan Satarmese
Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
Bersama dengan 56 kawan dari UNNES dan 44
lainnya dari UM, selama satu tahun kedepan kita akan berusaha “Maju
Bersama Mencerdaskan Bangsa” begitulah bunyi dari motto SM3T yang telah
kutanamkan dalam hati sebagai penyemangat selama mengabdi di Manggarai
ini.
SMA 2 Satarmese tempat ku mengabdi masih berstatus
sebagai TRK (tambahan ruang Kelas) dari SMA 1 Satarmese yang terletak di
desa Narang, pusat kecamatan Satarmese barat. Sekolah ini didirikan
untuk memenuhi kebutuhan anak-anak di wilayah satarmese bagian utara.
Tahun ini merupakan tahun pertama sekolah ini dibuka. Cuma ada 2 rombel
kelas X dengan jumlah siswa masing-masing kelas 25 orang, jadi sekolah
ini baru mempunyai 50 murid saja, dengan tenaga guru sebanyak 7 orang
dan mendapat tambahan 2 orang guru SM3T.
Sekolah ini belum mempunyai gedung sendiri, masih
menggunakan bekas gedung SDK Langke Majok yang sudah tidak terpakai.
Dinding kayu yang mulai keropos dan bangku serta tempat duduk seadanya
mengiringi hari-hari siswa untuk belajar. Papan tulis yang sudah agak
kotor dan keropos menjadi satu-satunya media pembelajaran yang ada di
sekolah ini.
Semoga dengan kedatangan dari guru SM3T mampu
memajukan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di daerah
penempatan masing2 kawan SM3T.
Terus Bejuang, Maju Bersama Mencerdaskan Bangsa.
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !