BANDA ACEH – Geugeut Zaludiosanusa Annafi (24), guru Program Sarjana
Mendidik di daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T) yang hilang
dalam musibah boat tenggelam pada Senin, 26 November 2012 pekan lalu
hingga kini belum ditemukan.
Sementara itu, pihak keluarga hingga kini masih mengharap ada kabar yang pasti mengenai keberadaan Geugeut.
“Yang pasti pihak keluarga masih menunggu kabar, karena sampai sekarang belum mendapatkan kepastian, dari UPI juga ada mengirimkan tim pencari fakta ke sana, kakaknya Geugeut juga ikut dalam tim tersebut,” kata Rega Afrilian, sepupu Geugeut, melalui telepon selularnya, hari ini.
Apalagi, kata Rega, jarak antara Aceh dan Bandung, tempat Geugeut berasal cukup jauh, sehingga pihak keluarganya hanya bisa menunggu sambil terus berdoa. “Keluarga tetap berharap Geugeut selamat,” katanya.
Setiap hari katanya, sejak berita kehilangan Geugeut diterima pihak keluarga, keluarga besar Geugeut di Kecamatan Baleendah, Bandung Selatan, terus mengadakan acara wirid bersama. Doa bersama tersebut masih berlangsung hingga sekarang.
“Orang tuanya sampai sekarang masih shock, mereka masih menunggu kepastian. Ketika mereka mendapat kabar terakhir pencarian dihentikan, orang tuanya sedikit terpukul,” ujarnya.
Geugeut merupakan alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, ia angkatan tahun 2006 dan lulus pada tahun 2010. Selama dua tahun setelah kelulusannya, Geugeut mengajar dan berstatus sebagai honorer. Ia juga melatih basket sekaligus menjadi atlit basket dan juga tinju.
Namun ketertarikannya mengikuti program SM3T tersebut, kata Rega, karena Geugeut ingin menjadi guru. Seperti yang diketahui, setelah guru SM3T menyelesaikan masa tugasnya selama satu tahun, mereka akan mendapatkan sertifikasi guru.
Ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, kondisi ini yang membuat kedua orang tuanya sangat terpukul dengan kejadian ini. Geugeut adalah alumni Pendidikan Kepelatihan Olah Raga UP.
Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Aceh Timur telah menghentikan pencarian sejak Minggu, 2 Desember 2012 kemarin. Ini dilakukan karena pencarian telah dilakukan selama tujuh hari berturut-turut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, petang Senin, 26 November 2012 lalu, empat guru SM3T yang bertugas di SMPN2 Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, tenggelam setelah boat yang mereka tumpangi terbalik di kawasan Batu Katak, di Desa Melidi, Kecamatan Simpang Jernih. Selain mereka juga ada dua awak boat yang ikut tenggelam.
Editor: SASTROY BANGUN
Sementara itu, pihak keluarga hingga kini masih mengharap ada kabar yang pasti mengenai keberadaan Geugeut.
“Yang pasti pihak keluarga masih menunggu kabar, karena sampai sekarang belum mendapatkan kepastian, dari UPI juga ada mengirimkan tim pencari fakta ke sana, kakaknya Geugeut juga ikut dalam tim tersebut,” kata Rega Afrilian, sepupu Geugeut, melalui telepon selularnya, hari ini.
Apalagi, kata Rega, jarak antara Aceh dan Bandung, tempat Geugeut berasal cukup jauh, sehingga pihak keluarganya hanya bisa menunggu sambil terus berdoa. “Keluarga tetap berharap Geugeut selamat,” katanya.
Setiap hari katanya, sejak berita kehilangan Geugeut diterima pihak keluarga, keluarga besar Geugeut di Kecamatan Baleendah, Bandung Selatan, terus mengadakan acara wirid bersama. Doa bersama tersebut masih berlangsung hingga sekarang.
“Orang tuanya sampai sekarang masih shock, mereka masih menunggu kepastian. Ketika mereka mendapat kabar terakhir pencarian dihentikan, orang tuanya sedikit terpukul,” ujarnya.
Geugeut merupakan alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, ia angkatan tahun 2006 dan lulus pada tahun 2010. Selama dua tahun setelah kelulusannya, Geugeut mengajar dan berstatus sebagai honorer. Ia juga melatih basket sekaligus menjadi atlit basket dan juga tinju.
Namun ketertarikannya mengikuti program SM3T tersebut, kata Rega, karena Geugeut ingin menjadi guru. Seperti yang diketahui, setelah guru SM3T menyelesaikan masa tugasnya selama satu tahun, mereka akan mendapatkan sertifikasi guru.
Ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, kondisi ini yang membuat kedua orang tuanya sangat terpukul dengan kejadian ini. Geugeut adalah alumni Pendidikan Kepelatihan Olah Raga UP.
Sedangkan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Aceh Timur telah menghentikan pencarian sejak Minggu, 2 Desember 2012 kemarin. Ini dilakukan karena pencarian telah dilakukan selama tujuh hari berturut-turut.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, petang Senin, 26 November 2012 lalu, empat guru SM3T yang bertugas di SMPN2 Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, tenggelam setelah boat yang mereka tumpangi terbalik di kawasan Batu Katak, di Desa Melidi, Kecamatan Simpang Jernih. Selain mereka juga ada dua awak boat yang ikut tenggelam.
Editor: SASTROY BANGUN
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !