JAKARTA - Terkait musibah yang menimpa dua tenaga guru dari program
Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan, Tertinggal (SM3T), pihak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengirimkan
utusan untuk memantau di lokasi kejadian.
Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad, kepada ATJEHPOSTcom melalui saluran telepon mengatakan koordinasi lekas dilakukan oleh Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Dirjen Dikti Kemendikbud, Profesor Supriadi Rustad.
“Jadi Pak Supriadi sedang membahas musibah ini di Dikti, namun demikian Kemendikbud sudah mengirim utusan atau perwakilan dari LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan), baik dari UPI maupun Unimed. Mereka sudah sampai lokasi untuk meninjau atau memantau kejadian ini,” ungkap Ibnu Hamad di Jakarta, Rabu sore, 28 November 2012.
Ibnu menambahkan, Profesor Supriyadi telah mengetahui musibah itu sejak Selasa.
“Profesor Supriyadi sudah terima kabar, bahwa mereka sedang dalam persiapan memperingati Hari Guru lalu kapal yang mereka tumpangi itu tenggelam. Tetapi dari UPI kabarnya belum ditemukan,” ujar Ibnu Hamad.
Dua orang guru program SM3T yang belum ditemukan tersebut bernama Geugeut Zaludiosanusa Annafi dan Winda Yulia dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.[] (ihn)
Sumber:
Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad, kepada ATJEHPOSTcom melalui saluran telepon mengatakan koordinasi lekas dilakukan oleh Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Dirjen Dikti Kemendikbud, Profesor Supriadi Rustad.
“Jadi Pak Supriadi sedang membahas musibah ini di Dikti, namun demikian Kemendikbud sudah mengirim utusan atau perwakilan dari LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan), baik dari UPI maupun Unimed. Mereka sudah sampai lokasi untuk meninjau atau memantau kejadian ini,” ungkap Ibnu Hamad di Jakarta, Rabu sore, 28 November 2012.
Ibnu menambahkan, Profesor Supriyadi telah mengetahui musibah itu sejak Selasa.
“Profesor Supriyadi sudah terima kabar, bahwa mereka sedang dalam persiapan memperingati Hari Guru lalu kapal yang mereka tumpangi itu tenggelam. Tetapi dari UPI kabarnya belum ditemukan,” ujar Ibnu Hamad.
Dua orang guru program SM3T yang belum ditemukan tersebut bernama Geugeut Zaludiosanusa Annafi dan Winda Yulia dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.[] (ihn)
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !