Ku masih teringat akan kenangan saat pertama
kali datang kesokah ini (SMKs LATIM). Bayangan di benakku mengajar di sekolah
yang “Bagus”, tak sesuai dengan kenyataan. Ketika perdana kali masuk ke ruang
kelas, ku sempat tercenung beberapa detik. Apa yang terjadi?? Ruangan kelas
yang begitu sempit dan seperti nya tak layak dijadikan tempat belajar tampak
jelas di mataku. Aku sempat bertanya dalam hati “Ananda semua, kemana meja dan
kursi belajar kalian?” Siapa yang curi, kemana hilangnya?”. Hmmmm.. Beberapa pertanyaan
yang keluar dari otakku. Setelah ditelusuri lebih lanjut, bukan nya ada maling
yang nyuri, bukannya hilang karena di sapu ombak tsunami tetapi memang begini
lah keadaan sekolah kami. Sekolah yang tampil “apa adanya”. Ruang kelas yang
sempit (merupakan kios yang disewa kepada masyarakat), murid- murid yang
senantiasa duduk “melantai” demi mendapatkan beberapa ilmu yang kami (Dewan
guru) berikan, serta berdiri sepanjang jam mengajar itu sudah biasa aku dan
teman- teman guru rasakan dan jalani
Gambar 1,2, dan 3:
Suasana dikelas
Bersyukur kepada Allah SWT, sekarang kami (dewan
guru), siswa dan seluruh jajaran sekolah mendapatkan gedung sekolah yang baru.
Alhamdulillah... meski tak semegah gedung sekolah yang lain, tapi tak apalah
kami masih bisa sedikit menegakkan kepala kami dan meneruskan cita- cita kami
yaitu mencerdaskan anak bangsa.
Gambar 4 dan 5: gedung sekolah dan kelas yang baru
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !