Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal
(SM-3T) pada angkatan kedua akan memperluas daerah jangkauannya. Setelah
pada angkatan sebelumnya program ini menjangkau empat provinsi, pada
angkatan kedua jumlah daerah sasaran bertambah menjadi delapan provinsi
yang terkatagori 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Penjelasan ini
disampaikan oleh Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi , Supriadi Rustad dihadapan tidak kurang dari
80 Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang menghadiri
Rapat Koordinasi Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia, di
Jakarta, Senin (30/7). Tampak juga hadir pada acara tersebut, Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan
Menengah Hamid Muhammad, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Suyanto,
Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenkokesra Agus Hartono serta para
pimpinan perguruan tinggi penyelenggara program SM-3T
Selain memperluas keterjangkauan, menurut Supriadi pada SM-3T
angkatan ke-dua ini jumlah peserta akan bertambah, “ Tahun lalu kita
kita terjunkan 2.479 pserta dan dengan permintaan daerah yang sedemikan
tinggi, terutama masuknya daerah-daerah sasaran baru, maka pada tahun
ini kuota peserta kita tambah menjadi 2.950. Tidak menutup kemungkinan
angka ini akan terus bertambah lagi” sahut Supriadi.
Selain jumlah peserta dan bertambahnya daerah sasaran, Program SM-3T
angkatan ke-dua ini pun akan melibatkan 17 LPTK penyelenggara, jumlah
ini berkembang dari tahun sebelumnya yang berjumlah 12 LPTK. “ Pada
tahun pertama dahulu memang kita sangat hati-hati dalam memilih LPTK
penyelenggara karena masih bersifat piloting, tetapi pada tahun
kedua ini kita tambah menjadi 17 LPTK penyelenggara untuk mewadahi
peminat-peminat terutama yang dari daerah” ujar Supriadi.
Ke-dua belas LPTK penyelenggara pada angkatan pertama adalah
Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Semarang, Universitas
Negeri Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri
Surabaya, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Makassar,
Universitas Negeri Manado, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas
Negeri Malang, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas
Pendidikan Ganesha. Sedangkan untuk lima tambahan LPTK penyelenggara
tahun ini adalah, Universitas Riau, Universitas Tanjung Pura,
Universitas Negeri Cendana, Universitas Mulawarman dan Universitas Syah
Kuala.
Tes penseleksian peserta pun berubah, yang dahulu diampu oleh
masing-masing LPTK penyelenggara kini tes seleksi bersifat nasional dan on line.
Tes ini pun tidak memungut biaya, seluruh pembiayaan untuk kegiatan
seleksi ini disediakan atau disiapkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Mengamati perkembangannya di lapangan, peserta SM-3T ternyata tidak
hanya melakukan proses pembelajaran, tetapi juga seringkali dilibatkan
oleh kepala sekolah dan kepala dinas pada berbagai upaya pemecahan
masalah pendidikan di daerah sasaran “ Ternyata peserta SM-3T yang
diterjunkan dalam jumlah yang massive ini bisa mengubah budaya sekolah
dan kepala sekolah, jadi peserta SM-3T seringkali dijadikan referensi
bagi kepala sekolah maupun kepala dinas dalam membenahi pendidikan. Ini
adalah gambaran yang bagus” jelas Supriadi sembari menambahkan bahwa
dalam masa prakondisi para peserta akan dibekali dengan pembelajaran
manajemen sekolah yang komprehensif dikarenakan persoalan pendidikan di
daerah sasaran yang begitu kompleks.
Mengenai penempatan peserta Supriadi mengutarakan bahwa, para peserta
yang lolos seleksi tidak akan ditempatkan di daerah asal, melainkan
akan di sebar ke berbagai daerah menurut kebutuhan daerah sasaran “ hal
ini supaya para peserta mengerti betul kondisi pendidikan di Indonesia
dan bagaimana cara mengaturnya”.
sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !