INFO TES CPNS PEMPROV SUMBAR, SOLSEL, DHARMASRAYA, DAN SAWAHLUNTO

Pengawasan tes CPNS di Pemprov Sumbar ketat. Setelah diverifikasi, baru peserta diizinkan mengikuti ujian. Nilai ujian langsung ditampilkan dalam sebuah layar.  Sementara di Solok Selatan, panitia seleksi urung mengumumkan hasil seleksi di website pemerintah daerah.

PADANG, HALUAN — Tes Calon pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Pemprov Sumbar dimulai, Senin (21/10) kemarin  di Lantai III Gedung Laboratorium  Universitas Pu­tra Indonesia (UPI) Lubuk Begalung Padang. Banyak peserta yang merasa bingung dengan prosedur yang harus diikuti. Termasuk juga dimana peserta harus keluar usai melak­sanakan ujian.

Pasalnya, sebelum ujian banyak prosedur yang harus diikuti peserta. Dimulai dari melakukan pengecekan terhadap kartu identitas diri dengan kartu peserta ujian dan menandai jari kelingking dengan tinta merah sebagai tanda peserta. Peserta juga tidak diberi izin membawa alat komunikasi ke ruang ujian. Jika sudah melewati verfikasi ini, peserta baru bisa diizinkan mengikuti ujian.

Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya tindak perjokian atau perbuatan curang lainnya yang bisa dilakukan peserta.

Kabid Formasi dan Informasi, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sumbar, Syaf­nirwan, mengatakan, sejumlah pengawalan dari petugas juga mendukung ketatnya pelaksanaan ujian.

“Dalam ruangan ini terdapat 4 orang pengawas yang menga­wasi 100 orang peserta ujian. Juru foto maupun penjabat yang ingin melakukan pengecekan ujian hanya diizinkan melihat sebelum peserta masuk, pergan­tian sesi ujian dan sesuai ujian selesai dilaksanakan,” terangnya.

Pelaksanaan ujian hari perta­ma ini, juga ditemukan adanya sejumlah peserta yang tidak mengikuti ujian dari  500 peserta. Dalam satu hari dilaksanakan lima sesi ujian, masing-masing 100 peserta.

“Jumlah peserta yang tak hadir tidak banyak. Misalnya, pada sesi satu tadi dari 100 orang peserta, 96 yang hadir,” terang Syafnirwan.

Istimewanya lagi, dalam pelaksanaan ujian yang melak­sanakan sistem komputerisasi atau CAT (Computer Assisted Test) ini, peserta bisa langsung mengetahui hasil ujian yang sudah diikuti. Skor ujian pun langsung ditampilkan dalam sebuah layar.

Gubernur Sumbar  Irwan Prayitno melihat kondisi ini, menyatakan penerimaan CPNS di lingkungan Pemprov Sumbar, sudah menunjukkan adanya transparansi.

“Ujian ini tidak main-main. Ujian seperti ini juga mengurangi beban kepala daerah dari pesanan dan tekanan. Dulu ada yang melakukan tekanan, tapi provinsi berhasil menghindari tekanan ini. Pemprov Sumbar pun sudah membebaskan diri dari hal-hal seperti ini. Kita sudah lama bersih,” terang gubernur.

Dharmasraya

Di Dharnasraya, pelaksanaan ujian CPNS jalur umum dan jalur kategori 2 (K2),  masih menjadi pertanyaan bagi peserta khususnya jalur umum yang di luar daerah.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Dhar­mas­raya, Joni Zubir,SH melalui Kabid Kepegawaian, Harsono yang dikonfirmasi Haluan men­jelas­kan, untuk ujian CPNS ada dua jalur yaitu jalur K2 dan jalur umum.

Dijelaskan, untuk jalur umum karena ada peserta dari luar Kabupaten Dharmasraya, hal ini perlu penjelasan akurat agar tidak terjadi salah pengertian. Ujian dilaksanakan di SMKN 1 Koto Baru, pada tanggal 16, 17, 18 dan 19 November.

Ujian CPNS jalur umum  lang­sung dengan perangkat komputer yang disediakan panitia. Karena perangkat yang ada 50 unit, maka satu kali ujian sebanyak 50 orang dan dalam satu hari akan dilaksa­nakan 5 shif atau sebanyak 250 orang peserta, karena peserta lebih dari 750 orang, maka disediakan 4 hari pelaksanaan.

Sedangkan untuk K2, akan dilaksanakan tanggal 3 November dengan lokasi SMPN 1dan SMAN 1 Pulau Punjung.

“Sesuai dengan komitmen bupati, kegiatan ini sangat transparan dan tidak ada hal-hal yang di luar aturan,” pungkasnya.

Tidak Diumumkan

Panitia seleksi administrasi berkas penerimaan CPNS Ka­bupaten Solok Selatan 2013 urung mengumumkan hasil seleksi di website pemerintah daerah solselkab.go.id.

Dengan tidak mengumumkan nama-nama pelamar yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) dan nama-nama pelamar yang Meme­nuhi Syarat (MS) menjadi tidak transparan sehingga tidak menutup kemungkinan akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab sebagai peluang untuk melakukan kecurangan.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Solok Selatan Yulian Efi menyebutkan, pendistribusian sekitar 8.000-an nomor ujian bagi pelamar yang MS sudah mulai pada Senin (21/10). Ditargetkan pada Selasa (22/10) pendistribusian dari panitia kepada PT Pos sudah tuntas.

”Kita sudah mulai mendis­tribusikan nomor ujian, pada Selasa ditargetkan selesai. Namun, besar kemungkinan tidak diumumkan nama-nama peserta yang tidak memenuhi syarat karena keterbatasan waktu,” pungkasnya.

Menurut Yulian Efi, pengu­muman nama-nama yang TMS dan MS sudah terjawab dengan pengiriman surat balasan. “Bagi pelamar yang MS kita balas suratnya, yang mana isinya ada nomor ujian, lokasi ujian, dan beberapa catatan. Bagi pelamar yang tidak menerima amplop balasan berarti mereka TMS,” sebutnya.

Tapi banyak yang meragukan  sistem yang dilakukan panitia ini. Bisa saja surat yang dikirimkan tidak sampai ke alamat.

Distribusikan Nomor Ujian

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Padang Panjang, sejak beberapa waktu terakhir mulai mendistribusikan nomor ujian para peserta tes penerimaan CPNSD kota setempat. Kepala BKD Padang Panjang Asrul menyebut, nomor ujian para peserta telah dikirim melalui PT Pos Indonesia.

“Kita sengaja mempercepat proses pengiriman nomor ujian ini, agar para peserta bisa mempersiapkan diri dengan matang,” ujar Asrul.

Sejak dimulainya proses penerimaan berkas pendaftaran, jumlah berkas pelamar yang masuk mencapai 3.700 pelamar. Namun setelah dilakukan verivi­kasi, akhirnya menyisakan sebanyak 2.759 pelamar yang lulus tes administrasi awal. Bagi pelamar yang lulus tes admi­nistrasi, dijadwalkan akan mengikuti ujian TKD pada 3 November 2013 nanti.

“Kita sudah siapkan kelas-kelas ujian di beberapa sekolah di Padang Panjang. Setiap kelas, nantinya akan dikawal oleh dua orang pengawas yang telah ditentukan,” pungkas Asrul.

Disebutkannya, lembaran naskah ujian tes TKD, akan dikirim dari pusat melalui Pemprov sehari sebelum pelak­sanaan tes. Sedangkan untuk menjamin keamanan dan keu­tuhan lembaran soal ujian, pihak BKD akan menyimpan lembaran di Polres Kota Padang Panjang. Sementara hasil ujian, selanjutnya akan diantar lang­sung ke Panitia Seleksi Nasional.

Sawahlunto Pekan Depan

Sbanyak 645 CPNS Kota Sawahlunto jalur umum, akan mengikuti ujian seleksi, mulai Senin (28/10) pekan depan. Peserta tersebut akan mem­perebutkan 50 kursi CPNS yang akan direkrut ‘Kota Arang’.

Peserta seleksi akan mengikuti tes awal, dengan materi tes kompetensi dasar, yang men­g­gunakan system computer assisted test. Peserta yang lolos dari tes kompetensi dasar, akan diambil sebanyak 3 kali dari jumlah formasi kebutuhan.

Pelaksanaan seleksi meng­gunakan system computer assisted test, direncanakan akan dilaku­kan di SMK Negeri 1 Sawah­lunto. Dengan kapasitas 50 unit komputer, setidaknya dibu­tuhkan waktu selama 3 hingga 4 hari, untuk pelaksanaan tes.

Andy mengatakan, peserta yang lolos dari tes kompetensi dasar, akan diambil sebanyak 3 kali dari jumlah formasi kebutuhan, untuk mengikuti seleksi selanjutnya, berupa tes wawancara dan tes keterampilan, serta psikotes yang dilakukan tim independen.

“Peserta seleksi juga harus mengetahui, kedua penilaian memiliki bobot yang sedikit berbeda. 60 persen penilaian diambil dari tes kompetensi dasar, dan 40 persen lainnya dari tes wawancara, psikotes dan keteram­pilan,” ujarnya.

Sebelumnya, menurut Andy Rastika, terdapat 1.258 pendaftar online. Namun, hanya 645 peserta atau sekitar 60 persen pendaftar online, yang melengkapi persya­ratan dan lolos verifikasi.

Sumber