Pendidikan untuk Peradaban - PPG SM-3T UNP
News Update:
Home » » Pendidikan untuk Peradaban

Pendidikan untuk Peradaban

Written By irfandani06 on Thursday, May 30, 2013 | 3:16 PM

Entahlah, tiba-tiba saja melihat banyak artikel dan facebook dari Geugeut Zaludio Anafi di https://www.facebook.com/geugeut.dio?fref=ts dan Winda Yulia dihttps://www.facebook.com/winda.yulia.31?fref=ts. Geugeut kabarnya adalah lulusan terbaik FPOK UPI pada angkatannya dan begitu pula dengan Winda Yulia juga lulusan Pendidikan Matematika terbaik pada angkatannya. Ada banyak hal mengharukan dan membangkitkan semangat kita sebagai manusia. Ya, mereka wafat karena terseret meluapnya sungai di Aceh Timur, perahu mereka terbalik pada 26 November 2012.
Winda tidak mengikuti seremonial wisuda untuk mengikuti program Sarjana Mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T) seperti yang ditulis temannya dihttp://wijayantianisa.blogspot.com/2012/10/wisuda-antara-aku-kita-dan-dia_5.html?spref=fb
Setelah dinyatakan lulus pada ujian sidang pada tanggal 22 Juni 2012 dan Agustus 2012, melakukan revisi ini itu, melengkapi berbagai persyaratan, akhirnya tibalah waktu yang kami tunggu sebagai lulusan dari Jurusan Pendidikan Matematika UPI. Ada sepenggal cerita tentang wisuda aku, kita dan dia. Aku yang telah menunggu saat-saat wisuda sejak menginjakkan kampus empat tahun yang lalu kini telah mempersiapkan semuanya, saat wisuda tanggal 17 Oktober nanti kehamilanku tepat menginjak sembilan bulan, artinya di wisuda bersama utun dalam rahimku. Rasanya, hmmmmm,..sungguh tidak terpikir sebelumnya.
Orang tua dan suami menyambut gembira momen ini. Bahkan, suamiku sengaja datang dari Bengkulu untuk bisa menghadiri acara tersebut. Teman-teman sekelasku tak kalah heboh menyambut momen bahagia itu, sibuk mempersiapkan baju bahkan bagi para akhwat sudah memikirkan di salon mana mereka akan didandani. Orangtua dan kerabat sudah dipersiapkan untuk diajak dalam momen penting ini. Panitia tak kalah gencar menyiapkan semuanya agar acara besar ini bisa berjalan dengan sempurna.
Di sela hiruk pikuk persiapanku, teman-teman dan panitia. Ada dia disana yang memilih untuk tidak ikut wisuda. Dia adalah temanku yang meraih predikat terbaik satu angkatan kami. Dia yang sederhana dan sangat baik sebagai teman. Dia memilih untuk tidak datang karena sebuah alasan yang membuat hatiku terenyuh. Dia pergi ke Aceh Timur untuk program SM3T. Sebuah program yang mengharuskannya pergi ke daerah terdepan, terluar dan tertinggal. Bergabung bersama relawan yang lain demi memajukan pendidikan anak bangsa yang bertempat tinggal di lokasi terpencil. Dia adalah Winda Yulia, seorang teman, sahabat, dan keluarga yang menurutku memiliki hati yang begitu mulia, baginya hingar binger wisuda tak berarti apa-apa bila dibandingkan dengan pendidikan anak-anak di daerah tertinggal itu. Sebuah tamparan kuat bagiku yang bahkan belum merencanakan apa-apa untuk hari-hari seusai wisuda. Jika Winda bisa memiliki keberanian untuk memilih jalan kebaikan daripada egonya untuk bersenang-senang dalam kegiatan seremonial seperti acara wisuda, lalu apa yang bisa aku lakukan?. Terlalu berlebihan jika aku memilih untuk tidak ikut wisuda hanya karena tidak mau menghambur-hamburkan waktu, tenaga dan uang untuk hal yang sifatnya hanya seremonial. Tapi setidaknya, apa yang dilakukan Winda menyadarkanku untuk berbuat sesuatu yang berguna sebagai seorang sarjana.
Lalu ada surat dari Winda Yulia kepada temannya agar lebih bersemangat seperti yang di tulis di https://www.facebook.com/notes/isnaini-mahuda/surat-buat-isna-dari-winda-yulia/525771924099499
Saat itu,,aku sedang kehilangan stok semangatku..Seperti biasa,,kutulis status di akun fesbuk tentang kondisiku yg sedang sangat amat tak bersemangat itu,,dan aku berharap da orang lain yang akan menyumbang semangatnya yang berlebih kepadaku..Tiba-tiba,,salah seorang teman satu angkatanku,,mengepost sebuah koment di statusku itu.Lewat komentnya itu dia bermaksud untuk memberikan sebuah surat yang nantinya akan membuat semangatku bangkit.Kuberikan alamat emailku padanya dan ia pun mengirimkan sebuah surat yang ia beri judul “SURAT BUAT ISNA”.Ini adalah surat yang kuterima darinya..



Surat baru, kabar baru, hehe…
Semua yang terjadi di sini adalah cambukanku dalam berpikir. Semua kesempatan telah aku dapatkan dan telah aku jalani sampai hari ini. Di sini, di Desa Melidi, tak banyak kesempatan yang masyarakat dapatkan. Desa ini dikelilingi sungai nan lebar dan hutan bertebing batu yang tinggi. Mereka tak bebas keluar dari desa ini karena alasan tersebut. Jauh dari kata sejahtera, namun kekerabatan yang tinggi masih terjaga di sini. Kehidupan di sini jauh sekali dari hingar bingar, kemewahan, dan semangat perubahan. Namun, yang ku tau di sini sangat kental dengan kekeluargaan, gotong royong, dan saling membantu.

Kawan, ketika aku datang ke sini, hatiku ingin teriak keras namun tersekat malu. Oktober, setelah 3 bulan KBM berjalan, semua kelas hanya sampai pada BAB 1 untuk semua pelajaran, dan itupun hanya sebatas catatan saja. Mereka belum pernah mendapat penjelasan dari apa yang mereka tulis. Mereka hanya diminta mencatat materi dari buku, tepatnya menyalin dari buku. Tak heran, karena sebelum aku datang hanya ada 1 guru yang mengajar untuk 3 kelas (kelas VII, VIII, dan IX) untuk semua pelajaran. Hatiku menangis tak bisa tertahan, ketika aku coba menjelaskan apa yang mereka tulis, semenarik apa yang mereka tulis. Senyum, tawa, dan canda yang asing bagi mereka aku hadirkan dalam kelas. Sungguh pertama kali aku rasakan pengalaman ini sebagai seorang guru. Mereka begitu memperhatikan apa yang aku sampaikan, walau aku yakin apa yang aku sampaikan tidak semuanya mereka pahami.

Ada gerakan hati yang begitu besar setiap aku ingin bertemu mereka, tak penting nilai berapa yang mereka dapat. Hanya semangat yang begitu besar, keinginan yang tinggi untuk belajar, dan semangat mengenal hal-hal baru yang nampak dalam setiap pertemuan dengan mereka di dalam kelas. Kawan, ku minta doamu, aku ingin betah di sini, dengan keadaan yang sangat sangat sangat minim, aku dapat bertahan dan memberikan yang terbaik untuk anak-anak yang merindukan ilmu.
Sekali lagi aku hanya bisa bertutur padamu, aku tak menuntutmu untuk membaca dan apapun itu. Aku hanya berharap hati ku kembali sedikit menyediakan ruang kosong untuk diisi dengan cerita yang baru.

Jumat, 26 oktober 2012.


Ya,,begitu isi suratnya,,Dia cuma bilang padaku,,”gak boleh nangis ya bacanya”…Dan ini balasan untuk suratnya tersebut:



semangat winda..
mereka sangat membutuhkanmu orang-orang sepertimu,,
kehadiranmu akan memberikan secercah harapan tuk masa depan mereka yang lebih baik..
kau beruntung bisa mendapatkan pengalaman berharga dalam hidupmu,,berjuang demi putra/i generasi penerus bangsa ini,,mendidik dengan hati,,mengabdi untuk tumpah darahmu,,indonesia..
aku bangga denganmu,,ketika kau punya sejuta kesempatan untuk bisa mengajar di sekolah2 yang “high quality” sekalipun namun kau lebih memilih mereka,,iya..mereka yg amat sangat membutuhkan didikanmu di daerah pinggiran sana itu..aku salut padamu..
Terimakasih sudah mentrasfer semangatmu yg besar itu kepadaku,,meskipun aku belum bisa mengabdi dan berbuat banyak untuk bangsa dan negaraku,,tapi mengenalmu sudah mampu membuka matahatiku tentang bagaimana menjalani hidup itu yang sebenarnya. 
Oiya,,jangan pernah berhenti untuk menularkan semangatmu yang membara itu untuk anak didikmu jga ya..Salam untuk mereka,,anak-anak didikmu yang hebat itu.
Aku berharap, aku masih bisa menerima surat-surat berikutnya darimu, Win..Tapi mungkin ini adalah surat pertama dan terakhir yang aku terima..Kau sungguh luar biasa,,kawan..semangatmu selalu berhasil kau tularkan untuk sekitarmu..Namun,,kau sudah nyaman di sana,,di dalam syurga-Nya..Bersama para syuhada2 lainnya..  

Selamat jalan Winda Yulia..Kau Pahlawan Pendidikan,,Pejuang Peradaban..

Winda ini kalau saya baca di facebook-nya juga pernah masuk 50 orang Olimpiade Matematika Nasional. Benar-benar semangatnya Itu. Semoga ada tempat indah di sisi Tuhan untuk mereka berdua. Aamiin.

Pendidikan untuk Peradaban…….

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


New Creation Live Radio
by. Infokom PPG SM-3T UNP



Radio Streaming PPG SM-3T UNP




 
Redaksi : Tentang Kami | Iklan | Ketentuan | Address: Kampus II UNP, Lubuk Buaya, Padang | 25173 | Sumatera Barat | Phone: 085263220740 | Email: mail@sm3t-unp.org