Siapa yang tidak
kenal dengan Nama Kabupaten yang satu ini, yang namanya begitu mendunia dengan keindahan
yang dimilikinya, surga bawah laut yang begitu nyata. Namun begitu berbanding terbalik
dengan keadaan pendidikan yang berjalan dinegeri surga ini.
Maka sebagai
seorang tenaga pengajar yang dikirim oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan
lewat program SM-3T (Sarjana Mengajar di daerah Terdepan Terluar dan
Tertinggal) melalui LPTK UNM, kami harus tetap berjuang demi terwujudnya
pendidikan secara merata di bumi pertiwi Indonesia, sekalipun tugas yang
harus kami emban di tanah Papua yang begitu jauh dan penuh tantangan.
Inilah kami Trio SM-3T UNM Raja Ampat, Kampung Urbinasopen. Trio
AISA (Adhe, Irham, Safar). Saudara seperjuangan dan sepenanggungan. Hidup di tempat
yang begitu sederhananya, yang memberikan banyak keceriaan, ketenangan dan
impian.
Di tempat
penugasan kami selama setahun lamanya yaitu di Distrik Waigeo Timur, kampung
Urbinasopen Raja Ampat pendidikan begitu pentingnya bagi mereka namun banyak
hal yang sangat perlu dibenahi oleh pemerintah pusat dan daerah diantaranya
adalah tenaga pendidik yang sangat kurang, dimana kepala sekolah merangkap
sebagai guru semua bidang studi. Bangunan kelas yang telah dibangun tidak
dilengkapi dengan kursi, meja belajar serta mobiler kelas lainnya. Saat ini
SMAN 10 Raja Ampat ini masih menumpang di gedung SMPN 10 Raja Ampat. Kadang
sekolah harus diliburkan ketika Kepala sekolah harus menyelesaikan urusan di
kabupaten karena tidak adanya tenaga pengajar yang tersedia. Terkadang Kepala
sekolah harus mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk menyelesaikan
segala urusan tersebut.
Selain itu pula,
masalah yang sangat mendasar di tempat tugas kami adalah adanya persamaan
kurikulum yang diberlakukan di tanah Jawa sementara kompetensi anak didik kami
tidak sama dengan yang di kota yang segala fasilitas dengan mudah mereka
dapatkan. Begitu pula dengan standar kelulusan ujian yang diberlakukan secara serentak seluruh Indonesia.
Kami harus
berjuang melawan kerasnya gelombang yang menghantam perahu-perahu kami, kami
pasrah dengan monster laut atau hantu laut yang menurut kepercayaan mereka di
tempat ini ada untuk siap menerkam kami. Hanya karena panggilan jiwa untuk ibu
pertiwi semata. Siapa bilang anak-anak Papua lemah? Mereka juga bangga dengan
kami dan ingin menjadi seperti kami.
Dengan
kelemah-lembutan mereka menerima kami ditempat ini yang membuat kami betah dan
betul-betul bertahan. Sebagai pengajar
kami ingin selamanya mengabdikan diri untuk kampung Urbinasopen.
Kampung PAPEDA, Kampung hantu laut !
Cerita Kiriman:
Alsafar
alsyaoctorora@yahoo.co.id
Daerah Pengabdian : Raja Ampat
Sekolah Pengabdian : SMAN 10 Raja Ampat
cerita yg menarik,,,MAntap..Slam SM-3T
ReplyDeletemengharukan
ReplyDeleteAdhe Zhinzhai moeee
ReplyDeleteAlsafar, Irham, Adhe
ReplyDeletetammbaai tammbai lagi ceritax Gank
ReplyDeleteklik link berikut,,n nonton mpe hbis yaaaa
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=2bWCFtsc_Kc
kapan lagi yaaaa
ReplyDeletecie LEHHHHHHHHHHHHHH
ReplyDeleteSMA NEGERI 10 RAJA AMPAT, URBINASOPEN PAPUA BARAT
ReplyDeleteyoppppppppppppppppp
ReplyDeletePendidikan mempunyai akar yang pahit tapi buahnya manis
ReplyDeletehebatt
ReplyDeletehttps://www.facebook.com/adhe.l.black?ref=tn_tnmn
ReplyDeletehttps://www.facebook.com/adhe.l.black?ref=tn_tnmn
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=2bWCFtsc_Kc
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=2bWCFtsc_Kc
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=2bWCFtsc_Kc
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=2bWCFtsc_Kc
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=2bWCFtsc_Kc
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=2bWCFtsc_Kc
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=2bWCFtsc_Kc
ReplyDeletehttp://www.youtube.com/watch?v=2bWCFtsc_Kc
ReplyDeletekepengen nangis kalo baca cerita anak sm3t..keinget murid2Q di Flores
ReplyDeleteterharuuuuuuuuuuuuu
ReplyDeletemakasih semua semoga disana cepet ada sinyal yah
ReplyDeleteserius nih semoga cepet ada sinyal yah
ReplyDelete