Kupang, Tribun-- Tim Monitoring Universitas Negeri
Makassar (UNM) untuk Program Sarjana Mengajar Daerah Terdepan, Terluar
dan Tertinggal (SM-3T) mengunjungi Lokasi pelaksanaan SM-3T di Sumba
Timur, Sabtu (1/12).
Tim yang terdiri dari Wakil Rektor II UNM, Prof Dr Nurdin Noni M.Hum, Wakil Rektor III UNM, Prof Dr Hery Tahir SH serta staf Program Pengembangan Profesi Guru (P3G) tiba di Ibu Kota Sumba Timur, Waingapu pukul 12.45 WITA.
Rombongan didampingi Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pendidikan Sumba Timur, Wanjan Waerundi langsung berangkat setelah tiba di Bandara Waingapu ke SMP Negri 1 Atap Hiliwuku, Kecamatan Hiliwuku, Sumba Timur.
Rombongan disambut Kepala Desa, Kepala Sekolah, serta guru-guru SM-3T.
Penyambutan diawali dengan tarian khas NTT. Para tamu juga disuguhi buah sirih, pinang dan kapur sebagai lambang kehormatan.
"Saya bersyukur karena pemerintah mau mengirimkan bantuan tenaga pendidik di sekolah kami. Karena disini belum ada sama sekali guru," Kata Kepala Sekolah, SMP Negeri 1 Atap Hiliwuku, Sumba Timur, Ben Tanggumara kepada Tribun, Sabtu (1/12).
Sekolah yang baru berdiri sejak tahun 2011 tersebut sudah dua angkatan menerima guru-guru SM-3T untuk membantu proses belajar mengajar di Sekolah tersebut.
"Kehadiran guru SM-3T sangat bagus, sekolah kami mendapat juara 1 lomba cerdas cermat tingkat kecamatan," tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, berkat salah satu guru SM-3T dari UNM, sekolah yang hanya memiliki jumlah siswa 25 anak ini mendapatkan bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pembangunan Perpustakaan.
"Mereka membantu kami membuatkan proposal, dan ternyata di setujui," katanya.
Tim yang terdiri dari Wakil Rektor II UNM, Prof Dr Nurdin Noni M.Hum, Wakil Rektor III UNM, Prof Dr Hery Tahir SH serta staf Program Pengembangan Profesi Guru (P3G) tiba di Ibu Kota Sumba Timur, Waingapu pukul 12.45 WITA.
Rombongan didampingi Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pendidikan Sumba Timur, Wanjan Waerundi langsung berangkat setelah tiba di Bandara Waingapu ke SMP Negri 1 Atap Hiliwuku, Kecamatan Hiliwuku, Sumba Timur.
Rombongan disambut Kepala Desa, Kepala Sekolah, serta guru-guru SM-3T.
Penyambutan diawali dengan tarian khas NTT. Para tamu juga disuguhi buah sirih, pinang dan kapur sebagai lambang kehormatan.
"Saya bersyukur karena pemerintah mau mengirimkan bantuan tenaga pendidik di sekolah kami. Karena disini belum ada sama sekali guru," Kata Kepala Sekolah, SMP Negeri 1 Atap Hiliwuku, Sumba Timur, Ben Tanggumara kepada Tribun, Sabtu (1/12).
Sekolah yang baru berdiri sejak tahun 2011 tersebut sudah dua angkatan menerima guru-guru SM-3T untuk membantu proses belajar mengajar di Sekolah tersebut.
"Kehadiran guru SM-3T sangat bagus, sekolah kami mendapat juara 1 lomba cerdas cermat tingkat kecamatan," tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, berkat salah satu guru SM-3T dari UNM, sekolah yang hanya memiliki jumlah siswa 25 anak ini mendapatkan bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pembangunan Perpustakaan.
"Mereka membantu kami membuatkan proposal, dan ternyata di setujui," katanya.
Penulis : anita
Editor : ikuu
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !