Sarjana Mendidik di Daerah 3T Gugur dalam Menjalankan Tugas
Jumat, 30 November 2012
“Saya lebih memilih jadi guru profesional ketimbang jadi dosen,” ujar
peserta Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan
Tertinggal (SM-3T) yang hanyut pada Senin sore (26/11) Winda Yulia.
Demikianlah ungkapan kecintaan Winda terhadap profesi guru sebelum
berangkat ke Aceh. Hal ini disampaikan oleh Ketua Jurusan Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia saat prosesi pelepasan jenazah di
Mesjid Al Furqan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Winda Yulia (22) lulusan Pendidikan Matematika UPI dan Geugeut
Zaludiosanua (24) lulusan Pendidikan Olahraga adalah dua peserta program
SM-3T yang hanyut terbawa arus sungai daerah Batu Katak, Kabupaten Aceh
Timur. Upaya pencarian dan penyelamatan melibatkan Tim SAR Gabungan
Aceh Timur dan Tim Basarnas Provinsi Aceh serta dibantu warga setempat,
akhirnya jenazah Winda berhasil ditemukan sekitar 80 Km dari lokasi
kejadian. Sedangkan Geugeut belum dapat ditemukan dan pencarian masih
berlangsung.
Winda Yulia adalah salah satu lulusan terbaik UPI. Ia merupakan
peraih Honorable Mention ON MIPA, Juara 3 OSN PTI Tingkat Provinsi Jawa
Barat dan Juara 3 Olimpiade Sains Teknologi Nasional Tahun 2011. Rektor
UPI Sunaryo Kartadinata pada kesempatan yang sama menyatakan rasa
kehilangan yang mendalam atas kehilangan Putra-Putri terbaiknya. “Demi
menjalankan tugas pada program SM3T, Winda bahkan tidak ikut prosesi
wisuda,” ujar Sunaryo.
Pada prosesi pelepasan jenazah ini, Direktur Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)
mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Supriadi Rustad menyampaikan
ucapan belasungkawa dan rasa duka yang mendalam dari Keluarga Besar
Kemdikbud kepada keluarga yang ditinggalkan dan civitas akademika UPI.
Supriadi menyebutkan bahwa korban gugur dalam tugas mulia demi
mencerdaskan anak bangsa di daerah 3T.
Pada kesempatan ini Supriadi menyatakan bahwa sebagai bentuk
penghargaan dari pemerintah, kepada kedua korban akan diberikan
Penghargaan Pendidikan yang akan diserahkan pada Puncak Hari Guru
mendatang yang akan dihadiri langsung oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Selain itu, kepada saudara korban akan diberikan beasiswa
pendidikan baik S1, S2 maupun S3.
SM-3T merupakan program Ditjen Dikti, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang mengirimkan para sarjana pendidikan untuk mengajar di
daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T). Tahun ini merupakan kali
kedua pelaksanaan program ini. Angkatan pertama telah kembali untuk
digantikan dengan angkatan yang baru saja lulus termasuk Winda dan
Geugeut dari UPI.
Kronologi
Senin, 26 November 2012 sekitar pukul 17.00 WIB, dalam perjalanan
pulang seusai menghadiri rapat koordinasi SM-3T di Kantor Dikpora
Kabupaten Aceh Timur, rombongan peserta SM-3T yang ditempatkan di Aceh
Timur, telah terjadi kecelakaan terseret arus sungai Simpang Jernih,
pedalaman Kabupaten Aceh Timur.
Perjalanan mereka menggunakan perahu boat sederhana menuju Desa
Melidi tempat mereka bertugas. Akses satu-satunya dari kota kecamatan ke
Desa Malidi hanya bisa ditempuh melalui sungai dengan perahu boat.
Perahu boat berpenumpang enam orang, dua orang peserta SM-3T dari UPI
dan dua orang dari Universitas Negeri Medan (Unimed) beserta dua orang
awak perahu.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba arus sungai membesar dan kapal
terguling dalam pusaran. Dalam beberapa saat, dua orang peserta dari UPI
masih bertahan berpegangan pada perahu yang sudah terbalik. Namun
karena arus semakin keras, akhirnya keduanya hanyut bersama pengemudi
dan satu orang penduduk setempat. Sementara dua peserta Unimed (Hanafi
dan Irma Yuna) berhasil bertahan dengan berpegangan tangki minyak
dipinggir sungai, sampai warga datang dan menyelamatkan. Saat ini
kondisi kedua peserta SM-3T dari Unimed sudah membaik setelah empat hari
dirawat di RSUD Cut Nyak Dhien Aceh Timur.
Mereka sempat berfoto sebelum musibah terjadi…
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !