BANDA ACEH – Empat guru Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) mengalami musibah setelah boat yang mereka tumpangi terbalik di sungai Simpang Jernih, pedalaman Aceh Timur. Dua diantara masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Aceh Tamiang, dua lainnya hingga siang ini, 28 November 2012, belum ditemukan. Seperti apa program sarjana mendidik?
Program SM3T adalah program yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan melalui Dirjen Perguruan Tinggi. Program ini dimaksudkan sebagai program pengabdian Sarjana Pendidikan dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal. Masa baktinya selama satu tahun sebagai penyiapan pendidik professional yang akan berlanjung dengan Program Pendidikan Profesi Guru.
Program SM3T mulai digulirkan pemerintah pada tahun lalu. Angkatan pertama program ini melibatkan sekitar 2600 sarjana untuk didistribusikan ke daerah yang digolongkan sebagai "terdepan, terluar, dan tertinggal." Tahun ini, jumlah sarjana yang akan berpartisipasi dalam program SM3T bertambah hingga sekitar 3.500-4.000 sarjana. Penambahan itu ditujukan untuk menutup 2.600 jumlah tenaga pendidik di gelombang pertama, ditambah perluasan wilayah baru.
Program ini dilaksanakan di empat provinsi: Aceh, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua. Dari empat provinsi ini, dipilih lagi sejumlah kabupaten. Di Aceh, kabupaten yang menyelenggaran program Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) adalah: Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Timur, Aceh Besar, Aceh Barat, Gayo Lues, dan Pidie Jaya.
Program ini berbeda dengan program Indonesia Mengajar yang digagas Rektor Universitas Madina, Anis Baswedan. Indonesia Mengajar membantu mengisi kekurangan guru sekolah dasar, terutama di daerah terpencil dengan mengirim lulusan terbaik Perguruan Tinggi di Indonesia untuk mengajar di selama setahun.[]
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !