NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Pemkab
Nunukan dalam pekan ini kembali menerima 24 orang sarjana yang ditugaskan di
tiga kecamatan masing-masing Kecamatan Sebuku, Kecamatan Sembakung dan
Kecamatan Lumbis. Para guru ini bagian dari
program Sarjana Mendidik di Daerah
Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T). Sebelumnya Pemkab Nunukan juga menerima
guru program dimaksud untuk ditempatkan di Kecamatan Krayan.
Sebanyak 24 sarjana ini berasal dari Provinsi Gorontalo. Penempatan para guru dimaksud berdasarkan survei kebutuhan sekolah. “Jadi sesuai dengan keadaan guru yang ada di sana. Kalau memang guru Matematika di sana, Matematika ditempatkan berdasarkan kekosongan guru yang ada. Ini dari Universitas Gorontlao, ada 24 orang untuk kita alokasikan di Sebuku, Sembakung dan Lumbis,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Nunukan Hasmuni.
“Setelah itu apakah dia lulus sertifikasi, apakah tidak? Kalau mereka mau kembali perpanjangan kontraknya, bisa mengajukan lagi. Ini program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka perguruan tingginya yang mengajukan itu,” ujarnya.
Untuk penempatan di Kabupaten Nunukan, ada sebanyak 140 guru yang berasal dari tiga kota di Indonesia. Mereka disebar di sejumlah kecamatan di pedalaman yang selama ini masih kekurangan guru seperti di Kecamatan Sebuku, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Tulin Onsoi, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Krayan dan Kecamatan Krayan Selatan.
Kepala Dinas Pendidikan Nunukan Nizaruddin menjelaskan, untuk program tersebut, Kabupaten Nunukan menerima 30 guru dari Gorontalo, 40 guru dari Malang dan 70 dari Nusa Tenggara Timur.
Ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen Pendidikan Tinggi. Segala pembiayaan program dimaksud tidak ada sedikitpun dibebankan pada APBD Kabupatne Nunukan. “Itu tanggung jawab penuh kementerian," ujarnya.
Sebanyak 24 sarjana ini berasal dari Provinsi Gorontalo. Penempatan para guru dimaksud berdasarkan survei kebutuhan sekolah. “Jadi sesuai dengan keadaan guru yang ada di sana. Kalau memang guru Matematika di sana, Matematika ditempatkan berdasarkan kekosongan guru yang ada. Ini dari Universitas Gorontlao, ada 24 orang untuk kita alokasikan di Sebuku, Sembakung dan Lumbis,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Nunukan Hasmuni.
Para guru dimaksud akan bertugas selama setahun hingga Oktober tahun
depan. Setelah itu, para guru kembali ke kampus untuk mengikuti Pendidikan
dan Latihan Profesi Guru (PLPG) selama setahun, guna mendapatkan Sertifikasi Guru.
“Setelah itu apakah dia lulus sertifikasi, apakah tidak? Kalau mereka mau kembali perpanjangan kontraknya, bisa mengajukan lagi. Ini program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mereka perguruan tingginya yang mengajukan itu,” ujarnya.
Untuk penempatan di Kabupaten Nunukan, ada sebanyak 140 guru yang berasal dari tiga kota di Indonesia. Mereka disebar di sejumlah kecamatan di pedalaman yang selama ini masih kekurangan guru seperti di Kecamatan Sebuku, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Tulin Onsoi, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Krayan dan Kecamatan Krayan Selatan.
Kepala Dinas Pendidikan Nunukan Nizaruddin menjelaskan, untuk program tersebut, Kabupaten Nunukan menerima 30 guru dari Gorontalo, 40 guru dari Malang dan 70 dari Nusa Tenggara Timur.
Ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen Pendidikan Tinggi. Segala pembiayaan program dimaksud tidak ada sedikitpun dibebankan pada APBD Kabupatne Nunukan. “Itu tanggung jawab penuh kementerian," ujarnya.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !