BLANGKEJEREN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Gayo Lues melepas
puluhan guru yang tergabung dalam Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan,
Terluar dan Tertinggal atau SM3T yang berasal dari Jawa.
Para guru yang dilepas tersebut telah mengabdi sekitar 10 bulan. Acara pelepasan dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Gayo Lues, tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Gayo Lues, M Noh, berterima kasih kepada seluruh guru yang selama ini bertugas di Gayo Lues.
Kehadiran mereka, kata Noh, telah memberi manfaat bagi dunia pendidikan di Gayo Lues. "Saya merasa senang dan terbantu mengenai pendidikan di Gayo Lues," ujar Noh.
Ia meminta kepada Universitas Negeri Yogyakarta yang ditunjuk sebagai penyelenggara SM3T untuk wilayah Jawa bisa menjalin kerjasama dengan Pemerintah Gayo Lues di bidang pendidikan.
M Rohim, perwakilan guru SM3T berpesan kepada Pemerintah Gayo Lues agar peningkatan mutu pendidikan dan mutu belajar harus dilakukan dari hulu ke hilir.
"Artinya antara siswa, para guru, sekolah, orang tua, masyarakat sekitar dan Pemda harus saling sinkron dan bahu-membahu dalam membangun mutu pendidikan di daerah ini," ujar Rohim.
Setelah pelepasan, para guru daerah terpencil itu akan berangkat ke Medan untuk kembali ke kampung masing-masing.
Sumber:
Para guru yang dilepas tersebut telah mengabdi sekitar 10 bulan. Acara pelepasan dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Gayo Lues, tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Gayo Lues, M Noh, berterima kasih kepada seluruh guru yang selama ini bertugas di Gayo Lues.
Kehadiran mereka, kata Noh, telah memberi manfaat bagi dunia pendidikan di Gayo Lues. "Saya merasa senang dan terbantu mengenai pendidikan di Gayo Lues," ujar Noh.
Ia meminta kepada Universitas Negeri Yogyakarta yang ditunjuk sebagai penyelenggara SM3T untuk wilayah Jawa bisa menjalin kerjasama dengan Pemerintah Gayo Lues di bidang pendidikan.
M Rohim, perwakilan guru SM3T berpesan kepada Pemerintah Gayo Lues agar peningkatan mutu pendidikan dan mutu belajar harus dilakukan dari hulu ke hilir.
"Artinya antara siswa, para guru, sekolah, orang tua, masyarakat sekitar dan Pemda harus saling sinkron dan bahu-membahu dalam membangun mutu pendidikan di daerah ini," ujar Rohim.
Setelah pelepasan, para guru daerah terpencil itu akan berangkat ke Medan untuk kembali ke kampung masing-masing.
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !