SETELAH hangat diperdebatkan beberapa waktu lalu, program sarjana
mendidik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (SM3T), akhirnya
didiamkan, tanpa ada penyelesaian yang jelas. Karena itu, PMKRI Cabang
Kupang akan mengutak-atik kembali kasus ini.
“Kami prihatin mengapa masalah SM3T ini didiamkan. Karena itu, kami akan mengangkat kembali masalah ini untuk dicari jalan keluarnya yang tepat,” kata Ketua Presidium PMKRI Kupang, Bedy Roma kepada VN, Sabtu (19/5).
Ia mengatakan, PMKRI memandang bahwa program SM3T itu merupakan proyek pendidikan. “Ini adalah proyek pendidikan yang bentuknya diwujudkan dengan perdagangan bangku. Perdagangan yang dimaksud dapat dijelaskan seperti sebuah wilayah terjadi overlap tenaga pendidikan kemudian dialihkan ke daerah lain yang diklaim mengalami kekurangan guru,” katanya.
Data yang dihimpun PMKRI, sampai saat ini bagitu banyak tenaga guru di NTT yang menganggur.
Menurutnya, PMKRI sedang mengumpulkan data untuk mengungkit kasus SM3T ini. “Kita sedang advokasi pengumpulan data. Kalau data sudah lengkap, minggu depan kita akan turun,” tegas Roma.
Secara terpisah, Ketua Forum Mahasiswa FKIP NTT, Sandy Neolaka mengatakan, forum sedang mencari strategi untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah. “Kami menuntut agar pemerintah mengakui bahwa program SM3T adalah program yang salah,” tegas Neolaka. (cal)
“Kami prihatin mengapa masalah SM3T ini didiamkan. Karena itu, kami akan mengangkat kembali masalah ini untuk dicari jalan keluarnya yang tepat,” kata Ketua Presidium PMKRI Kupang, Bedy Roma kepada VN, Sabtu (19/5).
Ia mengatakan, PMKRI memandang bahwa program SM3T itu merupakan proyek pendidikan. “Ini adalah proyek pendidikan yang bentuknya diwujudkan dengan perdagangan bangku. Perdagangan yang dimaksud dapat dijelaskan seperti sebuah wilayah terjadi overlap tenaga pendidikan kemudian dialihkan ke daerah lain yang diklaim mengalami kekurangan guru,” katanya.
Data yang dihimpun PMKRI, sampai saat ini bagitu banyak tenaga guru di NTT yang menganggur.
Menurutnya, PMKRI sedang mengumpulkan data untuk mengungkit kasus SM3T ini. “Kita sedang advokasi pengumpulan data. Kalau data sudah lengkap, minggu depan kita akan turun,” tegas Roma.
Secara terpisah, Ketua Forum Mahasiswa FKIP NTT, Sandy Neolaka mengatakan, forum sedang mencari strategi untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah. “Kami menuntut agar pemerintah mengakui bahwa program SM3T adalah program yang salah,” tegas Neolaka. (cal)
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !