SM-3T: Kualitas Pendidikan Anambas Harus Meningkat

Wabup Sambut 98 Guru SM-3T

TAREMPA (HK) - Kehadiran 98 tenaga didik dari para guru Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T), harus bisa meningkatkan kualitas pendidikan  para pelajar di Kabupaten Kepulauan Anambas. 
"Semoga dengan kedatangan anda-anda (guru SM-3T), bisa meningkatkan mutu pendididkan dan sumberdaya manusia (SDM) Anambas yang handal dan mumpuni, terutama bagi para pelajar. Begitu juga dengan guru-guru yang akan meninggalkan Kabupaten Anambas dan telah mengabdikan ilmunya terhadap kemajuan dunia pendidikan, semoga apa yang diberikan bisa bermanfaat," ucap Wakil Bupati Anambas, Abdul Haris saat menyambut kedatangan guru bantu dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan Universitas Syah Kuala Banda Aceh di Gedung BPMS Tarempa, Senin (23/9). 

Dalam kesempatan itu, sebanyak 124 guru bantu dari Universitas Syah Kuala yang sudah satu tahun mengajar dan mengabdikan ilmunya di sekolah dari tingkat TK, SD, SMP SMU dan SMK sederajat di seluruh kecamatan di Kabupaten Anambas, juga dilepas keberangkatannya oleh wabup untuk kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Anambas, Herianto menjelaskan, sebanyak 98 orang guru bantu dari SM3T ini akan di sebarkan ke seluruh sekolah di tingkat SD, SMP, SMU dan SMK sederajat. Tak ketinggalan juga bagi sekolah taman Kanak-kanak (TK) dan pendidikan usia dini (PAUD) di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas.

"Kepada guru bantu SM-3T yang berjumlah 98 orang ini akan kita sebarkan ke seluruh sekolah di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Anambas. Seperti Kecamatan Siantan 12 orang, Palmatak 23 orang, Jemaja 12 orang, Jemaja Timur 2 orang, Siantan Tengah 14 orang, Siantan Timur 19 orang, dan Siantan Selatan 16 orang," papar Herianto.

Dikatakan, sedianya tenaga pendidik SM-3T tersebut berjumlah 100 orang, yang terdiri dari 80 orang dari Universitas Syiah Kuala Aceh dan 20 orang dari Universitas Bandung. Namun 2 orang diantara mereka, yakni asal Aceh, terpaksa mengundurkan diri, karena mengikuti tes penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diadakan di Aceh

"98 tenaga pendidik SM-3T tersebut, nantinya ditugaskan untuk menggantikan 124 orang tenaga guru dari Unisyah Aceh yang sebelumnya bertugas di Anambas. Mereka ini akan bertugas selama 1 tahun kedepan," ungkap Herianto.

Heri menambahkan, dari 124 guru yang ditugaskan sebelumnya, banyak memberikan manfaat kepada masyarakat di Anambas, misal dari segi pendidikan, Imu pengetahuan dan SDM.

"Selain sebagai tenaga pengajar di sekolah, dilingkungan kemasyarakatan mereka aktif, semuanya baik-baik dan bagus-bagus di mata masyarakat. Mereka berkecimpung di masyarakat seperti mengajar ngaji, membantu kegiatan dan organisasi, jadi masyarakat yang berada di pulau-pulau tersebut sayang untuk melepas guru-guru tersebut. Mereka sangat mengabdi kepada masyarakat," tukasnya.

Sumber