Yogyakarta — Sebaran penerima beasiswa pendidikan untuk siswa miskin
berprestasi (Bidikmisi) harus didorong hingga ke daerah. Untuk itu,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan sosialisasi
berkesinambungan ke sekolah-sekolah di daerah.”Jangan sampai kelompok di
perkotaan saja yang mendapatkan kesempatan. Karena yang tahu
informasinya hanya di perkotaan,” demikian disampaikan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, usai bersilaturahmi dengan
civitas akademika SMP/SMA Al-Ma’arif, Pajeksan, Yogyakarta, Minggu
(5/08).
Dengan disahkannya undang-undang pendidikan tinggi, kata Menteri Nuh,
maka payung hukum untuk membuka akses 20 persen bagi anak-anak dari
keluarga tidak mampu, dan daerah terluar, terdepan, dan tertinggal
semakin kuat. Tahun 2012 ini, kuota pokok penerimaan Bidikmisi sebesar
30 ribu mahasiswa. Melalui APBN-P, kuota tersebut mendapat penambahan 12
ribu orang, menjadi 42 ribu, termasuk 2 ribu diantaranya untuk
perguruan tinggi swasta (PTS).
Tahun depan, sesuai instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat
menggelar sidang kabinet terbatas di kantor Kemdikbud, 30 Juli lalu,
bahwa kuota bidikmisi harus dinaikkan, Menteri Nuh mengatakan akan
menghitung kuota dan besaran untuk kenaikan tersebut. “Wajarnya kenaikan
itu 10-20 persen,” katanya. Jika diambil kenaikan 20 persen, maka
kurang lebih akan ada 50 ribu penerima Bidikmisi tahun depan. Namun
demikian, jumlah tersebut belum masih final. “Jumlahnya sedang dihitung,
dan nilai rupiahnya akan dihitung mengikuti inflasi. Inflasi itu antara
7-10 persen,” ujarnya. (AR)
Sumber: Kemdikbud
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !