"Persesuaian Pendidikan dan Kebudayaan tersebutlah yang kami temukan di Desa Napu, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur"
Pada siswa SMPN Satap Napu bernama Numor, yang menjalani aktivitas kehidupannya: hidup bersama orang tuanya yang masih ada, yaitu Ibunya dan Tuannya dalam satu rumah
Walau dengan status sosial seperti itu, tidak ada yang berbeda dari cara dia memperlakukan kehidupan.
Proporsi perjalanannya menemukan jati diri dan ke mana melangkah, tidak terbatasi oleh sekat apapun?!
Dan semangatnya tak pernah terkalahkan demi menggeluti proses pendidikan!
Karena Pendidikan adalah Jawaban!
Di Tengah Dominasi Subversi dan Hegemoni Pragmatisasi
Menjadikan Pendidikan sebagai Sebuah Kebutuhan!
Di Konteks Regulasi Kebudayaan yang Sudah Pasti Adanya
Sebab Membudayakan Pendidikan yang Berbudaya adalah tagihan kemutlakan bagi peradaban yang masih ingin bertahan pada eksistensinya!
Pada siswa SMPN Satap Napu bernama Numor, yang menjalani aktivitas kehidupannya: hidup bersama orang tuanya yang masih ada, yaitu Ibunya dan Tuannya dalam satu rumah
Walau dengan status sosial seperti itu, tidak ada yang berbeda dari cara dia memperlakukan kehidupan.
Proporsi perjalanannya menemukan jati diri dan ke mana melangkah, tidak terbatasi oleh sekat apapun?!
Dan semangatnya tak pernah terkalahkan demi menggeluti proses pendidikan!
Karena Pendidikan adalah Jawaban!
Di Tengah Dominasi Subversi dan Hegemoni Pragmatisasi
Menjadikan Pendidikan sebagai Sebuah Kebutuhan!
Di Konteks Regulasi Kebudayaan yang Sudah Pasti Adanya
Sebab Membudayakan Pendidikan yang Berbudaya adalah tagihan kemutlakan bagi peradaban yang masih ingin bertahan pada eksistensinya!
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !