(Analisa/eddyanto) TEPUNG TAWAR: Kadisdik Aceh Timur, Abdul Munir, saat menepungtawari (peusijuk) para guru SM3T yang ditempatkan di kabupaten ini di Aula SKB Aceh Timur, Selasa (17/9).
Analisa. Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Selatan masing-masing menerima sebanyak 90 dan 80 guru sarjana mendidik terdepan, tertinggal dan terpencil (SM3T).
Sebanyak 90 gur SM3T dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tiba di Aceh Timur, Selasa (17/9). Kedatangan mereka disambut hangat jajaran Pemkab Aceh Timur dengan peusijuk (tepung tawar) yang dipusatkan di Aula SKB Idi.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur, Abdul Munir SE MAP, mengatakan, para guru SM3T ini ditempatkan di sejumlah sekolah di daerah terpencil sesuai kebutuhan jurusan dan disiplin ilmu yang dimiliki.
Dikatakan, selain ke Simpang Jernih yang merupakan daerah yang harus dilalui dengan menggunakan rakit selama 4-6 jam, guru SM3T juga akan ditempatkan di beberapa kecamatan terpencil seperti Serbajadi/Lokop, Peunarun, Ranto Peureulak, Indra Makmur, Julok, Simpang Ulim dan di Pante Bidari.
Asisten III Setdakab Aceh Timur, Drs Irfan Kamal Msi, dalam bimbingannya meminta guru SM3T ini benar-benar memanfaatkan waktunya dalam mengabdi dan berbakti untuk bangsa karena program ini merupakan proram pusat yang realisasinya untuk daerah.
“Bantu Aceh Timur dalam mencerdaskan bangsa Indonesia sehingga anak-anak di daerah terpencil ikut menikmati pendidikan sebagaimana anak-anak di perkotaan,” harapnya
Dia juga berharap guru SM3T tidak khawatir dengan berbagai tantangan di lapangan, baik dalam menghadapi pelajar ataupun orantua siswa.
“Pesan kami, laksanakan tugas mulia ini dengan baik dan benar, insya Allah segala niat baik ini akan sukses,” katanya.
Aceh Selatan
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Selatan diwakili sekretarisnya, Drs Jasmidir, didampingi Kabid Dikmen, Mawardi SPd, kepada Analisa di Tapaktuan Kamis (19/9), mengatakan penempatan pogram SM3T di daerah ini akan dilakukan dengan sistem kontrak selama setahun.
Dijelaskan, program ini untuk memnuhi kebutuhan tenaga pendidik di daerah terpencil dan terluar pada semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga menengah atas (SMA).
Sebelum diterjunkan ke sekolah bersangkutan, para guru SM3T itu mendapat pembekalan tentang kewilayahan dan daerah masing-masing tentang adat-istiadat dan kehidupannya.
Seorang guru muda Amelia Amidah SPd, (25) kepada Analisa di Tapaktuan, Kamis (19/9), menyatakan, dia dan temannya akan berupaya hadir sebaik mungkin di tengah-tengah masyarakat sambil mengajar anak didik.
“Kami akan memberikan yang terbaik untuk pendidiakn anak serta akan bergaul dengan masyarakat setempat,” katanya.
Program SM3T merupakan program pemerataan pendidikan dan tenaga guru di Aceh Selatan yang merupakan program nasional dengan harapan menyegerakan pencerdasaan bangsa meghadapi era yang semakin maju.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !