Medan, 10/7 (ANTARA) – Sumatera Utara dinilai masih membutuhkan
tambahan tenaga pendidik yang akan ditempatkan di daerah terpencil dan
tertinggal, mengingat dewasa ini sebagian besar tenaga guru masih
terpusat di daerah-daerah perkotaan saja.
“Beberapa daerah di Sumut masih ada yang kekurangan tenaga guru
seperti di Nias dan Pakpak Bharat. Ini tentunya harus menjadi perhatian
pemerintah bagimana kekurangan tenaga pendidik itu bisa dipenuhi,” kata
Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr Mutsyuhito
Solin di Medan, Selasa.
Sejak tahun 2011, pemerintah telah meluncurkan program sarjana mendidik yang akan ditempatkan di
di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal selama satu tahun sebagai upaya mengisi kekurangan guru di berbagai daerah di Indonesia.
di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal selama satu tahun sebagai upaya mengisi kekurangan guru di berbagai daerah di Indonesia.
Untuk tahun ini akan direkrut sebanyak 3.500 sarjana dengan wilayah
pengabdian meliputi sejumlah kabupaten di Provinsi Aceh, Kepulauan Riau,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara
Timur, Papua Barat, dan Papua.
“Sebenarnya melalui program sarjana mendidik itu, bisa juga mengisi
kekurangan tenaga guru di beberapa daerah di Sumut. Namun saya kurang
tahu mengapa Sumut belum mendapat kuota penempatan guru 3T itu, atau
mungkin untuk sementara ini hanya delapan daerah itu yang baru mendapat
prioritas,” katanya.
Sementara Pembantu Rektor I Universitas Negeri Medan Prof Khairil
Ansyari mengatakan tahun ini merupakan tahun kedua Kemendiknas merekrut
sarjana pendidikan yang akan ditempatkan di daerah terdepan, terluar dan
tertinggal tersebut.
Para sarjana tersebut direkrut melalui program Sarjana Mendidik di
Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) yang dilakukan oleh 16
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) diantaranya Universitas
Negeri Surabaya, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri
Jakarta.
Kemudian Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Malang,
Universitas Negeri Manado, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri
Padang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta,
Universitas Pendidikan Ganesha dan Universitas Pendidikan Indonesia.
Ia mengatakan SM-3T merupakan bagian dari program “Maju Bersama
Mencerdaskan Indonesia” yang diprakarsai oleh Direktorat Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud.
Dalam program ini, para sarjana pendidikan direkrut, dipersiapkan,
dan diterjunkan di wilayah pengabdian. Selain mengajar, mereka juga
melakukan kegiatan sosial bersama masyarakat setempat.
“Selama mengabdi, setiap bulan mereka akan mendapatkan uang biaya
hidup dan asuransi kesehatan. Setelah setahun mengabdi, mereka akan
mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan beasiswa penuh dari
pemerintah,” katanya.***3***
(T.KR-JRD/B/Y008/C/Y008)
(T.KR-JRD/B/Y008/C/Y008)
Sumber:
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !