Warga Sembakung Sempat Tolak Guru SM3T - PPG SM-3T UNP
News Update:
Home » » Warga Sembakung Sempat Tolak Guru SM3T

Warga Sembakung Sempat Tolak Guru SM3T

Written By irfandani06 on Friday, November 9, 2012 | 5:03 PM

 Tribunnews.com
 
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Selain para sarjana di Kecamatan Krayan, penolakan juga ternyata pernah dilakukan warga di Kecamatan Sembakung terhadap guru program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal (SM3T).

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Nunukan  Asmah Gani menyikapi penolakan yang disampaikan para sarjana di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan yang tergabung dalam Aliansi Sarjana Asli Putra Putri Daerah.

Asmah mengatakan, penolakan ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat, di daerah tempat penempatan guru SM3T dimaksud. Menurutya, setelah dilakukan sosialisasi terhadap program itu, untuk menjelaskan maksud pelaksanaannya, warga di Kecamatan Sembakung akhirnya bisa menerima guru dari tiga kota di Indonesia itu.

Sekretaris Kabupaten Nunukan Tommy Harun menjelaskan, program dimaksud murni berasal dari pemerintah pusat yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen Pendidikan Tinggi. Para guru ini hanya dimagangkan di daerah terpencil selama setahun. Setelah itu mereka kembali ke daerah asalnya masing-masing.

Selama program ini berjalan, para honorer yang sudah mengajar di sekolah-sekolah di daerah terpencil tidak diberhentikan.
Tommy menegaskan, tidak benar kehadiran para guru ini membuat guru honorer di daerah terpencil seperti di Kecamatan Krayan, kehilangan kesempatan untuk mengajar. Mereka masih tetap bisa mengajar seperti biasanya.

“Mungkin itu (penolakan) hanya di luar dan itu belum tentu dari kelompok guru itu. Yang jelas ini kan program pemerintah pusat bukan biaya kita. Ini hal yang baik, menjadi referensi guru di sana, bagaimana cara mengajar?. Ini belum ada penyampaian (surat penolakan) resmi kepada kami,” ujarnya.

Sebelumnya para sarjana di Kecamatan Krayan menuding, program Guru SM3T akan merugikan putra-putri asli daerah. Sebab kehadiran para guru itu telah merampas hak dan kesempatan mereka sebagai putra asli Kabupaten Nunukan untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Program dimaksud menurutnya, tidak lain hanya sebagai batu loncatan bagi sarjana dari luar daerah untuk menjadi PNS. Setelah itu, mereka akan kembali ke daerahnya masing-masing.

“Mau dikemanakah guru-guru honor yang ada di Krayan? Guru yang sudah bertahun-tahun mengabdi. Haruskah kami menjadi tukang ojek di rumah kami sendiri? Haruskah kami seperti tikus mati dilumbung? Haruskah kami menjadi tamu di rumah kami sendiri?” ujar Jerry, guru honorer di SMA 1 Krayan mewakili rekannya.

Tahun ini Pemkab Nunukan menerima 30 guru dari Gorontalo, 40 guru dari Malang dan 70 dari Nusa Tenggara Timur yang berasal dari program SM3T.
Mereka disebar di sejumlah kecamatan di pedalaman yang selama ini masih kekurangan guru seperti di Kecamatan Sebuku, Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Tulin Onsoi, Kecamatan Sembakung Atulai, Kecamatan Krayan dan Kecamatan Krayan Selatan.(*)

Penulis : Niko Ruru
Editor : Sumarsono
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


New Creation Live Radio
by. Infokom PPG SM-3T UNP



Radio Streaming PPG SM-3T UNP




 
Redaksi : Tentang Kami | Iklan | Ketentuan | Address: Kampus II UNP, Lubuk Buaya, Padang | 25173 | Sumatera Barat | Phone: 085263220740 | Email: mail@sm3t-unp.org